Pengertian dan definisi Diabetes mellitus (DM). Diabetes mellitus adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar gula dalam darah akibat gangguan sekresi insulin. Diabetes mellitus di sebut juga penyakit kencing manis. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, definisi kencing manis adalah penyakit yang menyebabkan air kencing yang di produksi bercampur zat gula. Adanya kadar gula yang tinggi dalam air kencing dapat menjadi tanda-tanda gejala awal penyakit Diabetes mellitus.
</SPAN< align="justify"
Insulin adalah sejenis hormon yang di produksi oleh pankreas dan berfungsi untuk mengendalikan kadar gula dalam darah. Penurunan sekresi insulin biasanya di sebabkan oleh resistensi insulin dan kerusakan sel beta pankreas. Pada penderita penyakit Diabetes mellitus, tubuh pasien tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas. Kekurangan insulin membuat tubuh tidak mampu mengubah glukosa menjadi sumber energi bagi sel. Sehingga respon yang diterima tubuh adalah rasa lapar dan haus. Namun semakin banyak karbohidrat yang dimakan, maka akan semakin tinggi penumpukan glukosa dalam darah. Kondisi inilah yang kemudian di sebut sebagai penyakit gula atau penyakit kencing manis atau Diabetes mellitus.
Jenis-jenis Diabetes mellitus | Tipe Kencing Manis
Diabetes mellitus (DM) di kelompokan menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Diabetes mellitus (DM) tipe I
Diabetes mellitus tipe I, organ pankreas pada tubuh penderita tidak bisa memproduksi insulin sama sekali. Sehingga, untuk bertahan hidup, penderita bergantung pada pemberian insulin dari luar melalui suntikan. Karena itu, diabetes mellitus tipe I ini juga dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Faktor penyebab Diabetes mellitus tipe I adalah infeksi virus atau reaksi auto-imun (rusaknya sistem kekebalan tubuh), yang merusak sel-sel penghasil insulin. Biasanya, gejala diabetes tipe 1 muncul mendadak, seperti tiba-tiba sering cepat merasa haus, sering buang air kecil (pada balita sering mengompol), badan menjadi kurus, dan lemah.
2. . Diabetes mellitus (DM) tipe II
Diabetes mellitus tipe II, adalah penyakit diabetes yang banyak sekali di derita orang. hampir 90% penderita diabetes adalah tipe II ini. Diabetes jenis ini disebut juga diabetes life style karena selain faktor keturunan, penyebab utamanya adalah gaya hidup tidak sehat. Umumnya, diabetes tipe ini mengenai orang dewasa yang berusia 30 tahun atau lebih, tapi akhir-akhir ini juga banyak mengenai orang-orang yang lebih muda. Gejala diabetes tipe 2 berkembang sangat lambat, bisa sampai bertahun-tahun. Penderita diabetes tipe 2 tidak mutlak memerlukan suntikan insulin karena pankreasnya masih menghasilkan insulin, tapi kerja insulin menjadi tidak efektif karena di dalam tubuh tengah terjadi resistensi insulin atau penurunan kemampuan hormon insulin menurunkan kadar gula darah.
3. Diabates mellitus gestasional,
Diabetes mellitus gestasional (GDM) adalah penyakit diabetes yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut. GDM bersifat temporer dan akan menghilang dengan sendirinya setelah melahirkan. Resiko yang dapat dialami oleh bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Pada kasus yang parah, kematian sebelum kelahiran dapat terjadi, paling umum terjadi sebagai akibat dari perfusi plasenta yang buruk karena kerusakan vaskular. Suntikan insulin dapat di berikan tetapi dengan resiko karena peningkatan hormon insulin janin dapat menghambat produksi surfaktan janin dan mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan medis yang cermat selama masa kehamilan.
Penderita Diabetes mellitus atau kencing manis memerlukan kontrol gula darah secara teratur. Karena kadar gula darah yang tidak terkontrol (selalu tinggi, atau kadang tinggi kadang rendah, atau terlalu rendah) dapat menimbulkan komplikasi pada pasien DM. Komplikasi jangka pendek misalnya hipoglikemia. Sedangkan komplikasi jangka panjang yang dapat terjadi biasanya melibatkan pembuluh darah, sistem saraf yang dapat menyebabkan kerusakan organ-organ vital seperti otak, jantung, ginjal, mata, persarafan dan lain-lain.