Pengertian dan Definisi Afotik. Afotik adalah daerah perairan yang tidak bisa di tembus oleh sinar matahari. Seperti telah diketahui bahwa dua per tiga bagian bumi terdiri perairan laut. Namun ternyata tidak banyak yang telah diketahui orang tentang laut terutama tentang laut dalam dimana matahari tidak bisa menembus daerah ini. Daerah laut yang dalam dan tidak dapat di tembus oleh cahaya matahari inilah yang disebut daerah Afotik.
Daerah afotik ini biasanya berada pada kedalaman lebih dari 200 meter. Karena menurut hasil penelitian para ilmuwan, sinar matahari hanya bisa menembus air laut hingga kedalaman 200 meter saja. Padahal di beberapa tempat di perairan laut dunia ada yang memiliki kedalaman lebih dari 200 meter. Daerah inilah yang kemudian di sebut daerah afotik.
Secara umum daerah afotik berdasarkan kedalamannya terbagi menjadi 3, yaitu:
- Zona Batipelagis antara 150/1.000 – 3.000 meter
- Zona Abisal antara 3.000 – 6.000 meter
- Zona Hadal sampai > 6.000 meter
Daerah afotik adalah daerah yang sangat ekstrim yang disebabkan oleh tekanan air, pH dan intensitas cahaya. Di daerah ini terbentuk habitat yang sangat berbeda dengan di daerah lain dimana sinar matahari dapat di temukan. Para ilmuwan yang telah meneliti daerah afotik ini menyatakan bahwa daerah afotik hanya memiliki sedikit jenis kehidupan yang telah beradaptasi untuk bertahan hidup di daerah ini dalam kurun waktu yang sangat lama. Organisme yang hidup didaerah ini sebagian besar adalah hewan karnivora. Peran tanaman sebagai produsen digantikan oleh bakteri karena pada kedalaman dan habitat seperti itu, tidak ada tumbuhan yang bisa hidup dan berkembang biak.
Pada daerah afotik, bakteri yang berkembang juga berbeda dengan bakteri pada umumnya. Bakteri ini tidak melakukan fotosintesis, tetapi kemosintesis untuk bisa bertahan hidup. Kemosintetis oleh bakteri terjadi karena adanya suatu jenis partikel yang berasal dari semburan hidrotermal yang dapat diubah menjadi partikel makanan yang kemudia menjadi sumber makanan untuk konsumen tingkat pertama. Dan kemudian konsumen tingkat pertama tersebut akan menjadi bahan pangan bagi konsumen tingkat 2 dan seterusnya.
Organisme daerah afotik memiliki sistem anatomi dan marfologi yang berbeda dengan hewan laut pada umumnya. Hewan di daerah ini kebanyakan memiliki bentuk yang lebih besar dan unik. Keunikan inilah yang mungkin membuat hewan-hewan tersebut dapat beradaptasi pada daerah ekstrim afotik. Contoh hewan daerah afotik antara lain adalah belut raksasa berrahang kuat, ikan lentera, dll.
Seperti pada habitan lain, di daerah afotik juga terdapat rantai makanan yang berakhir pada organisme pengurai. Yang membedakannya adalah hampir semua organisme yang terlibat pada jaring-jaring makanan tersebut bersifat karnivora. Hal ini bisa di pahami karena dalam kedalaman laut dimana cahaya matahari tidak dapat tembus tumbuhan tidak dapat tumbuh dan berkembang.