Pengertian dan Definisi Analgesik. Analgesik adalah istilah
yang di gunakan untuk menyebut sejenis obat yang dibuat untuk menghilangkan rasa
sakit/nyeri tanpa harus membuat si penderita tak sadarkan diri. Analgesik
berasal dari bahasa yunani 'Algos' yang artinya sakit. Yang kemudian di beri
awalan 'AN' didepannya yang artinya tanpa. Sehingga jika di satukan, menjadi
kata Analgesik yang artinya tanpa rasa sakit.
Untuk bisa di sebut obat analgesik, harus memenuhi kriteria
berikut ini, yaitu:
- Efektif untuk menyembuhkan rasa sakit
- Tidak memiliki efek narkotika dan tidak menimbulkan rasa senang dan gembira
- Tidak mempengaruhi pernapasan
- Menghilangkan rasa nyeri sedang, seperti sakit gigi
Analgesik biasanya di berikan pada mereka yang menderita nyeri
atau sakit di bagian tertentu dari tubuh. Rasa sakit yang terlalu akan sangat
mengganggu dan membuat si penderita merasa tidak nyaman. Untuk membantu
menghilangkan rasa sakit yang itulah, biasanya dokter memberikan resep obat
analgesik. Adapun jenis obat yang di berikan akan di tentukan dengan tingkat
kesakitannya. Cara kerja obat analgesik hampir mirip dengan cara kerja narkotika
dan obat-obatan psikotropika lainnya, yaitu berfungsi menekan sistem saraf
perifer dan saraf pusat sehingga persepsinya terhadap rasa sakit berubah.
Berdasarkan mekanisme dan efek sampingnya, obat analgesik
terbagi 2, yaitu:
1. Analgesik Opioid/analgesik
narkotika
Analgesik jenis ini berkerja pada sistem saraf pusat dan menyebabkan Ketidakpekaan terhadap rasa nyeri hingga dapat menghilangkan kesadaran. Jika efeknya habis rasa sakitnya akan terasa lagi. Obat-obat seperti ini sangat jarang di resepkan untuk penderita nyeri biasa. Karena dapat menyebabkan kecanduan. Tapi untuk penderita penyakit berat seperi kanker, tumor dan frakture, biasanya doktert idak punya pilihan lain selain memberikan oba-obat ini untuk menghilangkan rasa sakitnya, itupun dengan dosis yang terbatas dan di berika dalam pengawasan.
Analgesik jenis ini berkerja pada sistem saraf pusat dan menyebabkan Ketidakpekaan terhadap rasa nyeri hingga dapat menghilangkan kesadaran. Jika efeknya habis rasa sakitnya akan terasa lagi. Obat-obat seperti ini sangat jarang di resepkan untuk penderita nyeri biasa. Karena dapat menyebabkan kecanduan. Tapi untuk penderita penyakit berat seperi kanker, tumor dan frakture, biasanya doktert idak punya pilihan lain selain memberikan oba-obat ini untuk menghilangkan rasa sakitnya, itupun dengan dosis yang terbatas dan di berika dalam pengawasan.
Contoh obat Analgesik Opioid: Kodein,
Methadone, Fentanil, Morfin diasetat (heroin), dll.
2. Analgesik
Non-Opioid/ Non-Narkotik
Analgesik Non-narkotika di kenal juga sebagai Analgetik perifer (non-narkotik), yaitu obat analgesik yang tidak bersifat narkotik dan bekerja menekan saraf perifer. Analgesik jenis ini tidak seampuh obat analgesik narkotika tapi terbukti mampu meringankan rasa sakit tanpa mempengaruhi susunan saraf pusat dan tidak mempengaruhi tingkat kesadaran. Dan yang paling penting tidak menyebabkan kecanduan pada pengguna.
Analgesik Non-narkotika di kenal juga sebagai Analgetik perifer (non-narkotik), yaitu obat analgesik yang tidak bersifat narkotik dan bekerja menekan saraf perifer. Analgesik jenis ini tidak seampuh obat analgesik narkotika tapi terbukti mampu meringankan rasa sakit tanpa mempengaruhi susunan saraf pusat dan tidak mempengaruhi tingkat kesadaran. Dan yang paling penting tidak menyebabkan kecanduan pada pengguna.
Contoh obat Analgesik Non Opioid: Obat-obatann
NSAID, ibupropen, acetaminophen, Aspirin, Paracetamol. dll.