Pengertian dan definisi Beskap. Beskap adalah pakaian adat pria dari daerah Surakarta yang designnya mirip jas, di buat dari kain tebal tanpa kerah lipat, polos tidak bermotif, dengan pola kancing menyamping. Polos dan tidak bermotif bukan satu keharusan, karena saat ini ada designer yang membuat beskap dari kain bermotif. Tapi menurut aturannya, beskap harus polos dan tidak bermotif dan biasanya berwarna gelap, antara hitam, biru donker, coklat tua, dll.
Tidak semua orang bisa dan mau memakai beskap tanpa ada alasan. Karena pakaian adat ini adalah pakaian resmi yang hanya di pakai dan di kenakan dalam acara-acara tertentu. Dan lagi karena bahan dan model nya hampir mirip Jas, maka harus ada setelan khusus yang harus di kenakan sebagai kombinasinya. Pakaian beskap identik dengan pakaian bangsawan dan abdi dalem.
Pakaian tradisional beskap mulanya di design dan di beri nama oleh orang belanda pada abad ke-18. Karena pada saat itu daerah surakarta dan sekitarnya masuk dalam wilayah Vorstenlanden dan mempunyai tradisi sendiri dalam hal pakaian. Beskap berasal dari kata Beschaafd. Yang artinya berkebudayaan. Beskap hanya di gunakan dalam acara-acara penting dan resmi seperti upacara adat, pernikahan, dll.
Dalam prakteknya, beskap tidak di pakai sembarangan, tapi ada pasangannya, yaitu baju, jarit, blangkon, selop dan beberapa aksesoris lain. Biasanya Aksesoris yang di kenakan saat memakai beskap adalah keris yang di selipkan di dalamnya. Berdasarkan variasi dan modelnya, beskap dii bedakan menjadi 4, yaitu:
- Beskap gaya Solo
- Beskap gaya Yogya
- Beskap Gaya kulon
- Beskap gaya landung
Setiap beskap yang di gunakan dalam acara-acara ritual seperti pernikahan memiliki filosofi yang sangat dalam. Saat seseorang memakai beskap, ada 3 elemen lain yang harus di kenakan dan di ukur agar pas dan sesuai dengan ukuran si pemakai. Yaitu, baju dalam yang akan di pakai, belangkon dan selop. Masing-masing elemen ini mempunyai makna sendiri-sendiri (Makna di balik pakaian Beskap).