John Tyndall | Penemu Efek Tyndall

John Tyndall adalah penemu efek Tyndall. Efek Tyndall adalah gejala penghamburan sinar oleh partikel-partikel koloid. John Tyndall adalah seorang ilmuwan fisika dari Irlandia yang lahir pada tanggal 2 Agustus 1820. Dari keluarga kurang berada namun sangat perduli dan memandang penting ilmu pengetahuan dan pendidikan. Setelah lulus sekolah, profesi John Tyndall sebelum menjadi ilmuwan adalah surveyor. Surveyor adalah seseorang yang kerjanya melakukan survey, membuat data, denah danpeta.

Sekitar ahun 1859, Tyndall mulai meneliti radiasi panas uap air yang membentuk awan, ozon, hidrokarbon, dan gas CO2. Denganspectrophotometer rakitannya, ia mengukur daya serap gas-gas di udara. Dari hasil penelitiannya Tyndall menemukan fakta bahwa ozon, hidrokarbon, dan karbondioksida menyerap panas lebih banyak dibandingkan gas lainnya. Namun yang terbesar dari semuanya itu adalah uap air yang menyelimuti bumi. Melalui penelitian ini Tyndall menemukan gejala penghamburan sinar oleh partikel koloid yang kemudian di kenal dengan efek Tyndall. Pada peristiwa efek rumah kaca dan pada fenomena langit berwarna juga dapat ditelaah penyebabnya dari efek tyndall tersebut.

Efek rumah kaca yang menyebabkan bumi makin lama makin panas. Itu merupakan suatu hal yang mengerikan buat kita yang hidup di bumi. Tetapi di satu sisi sebenarnya efek rumah kaca ini yang membuat kita terus hidup. Kenapa demikian? Karena menurut hasil pengukuran spectrophotometer Tyndall, gas-gas yang berada di atmosfer memiliki kemampuan berbeda dalam menyerap panas. Gas-gas yang memiliki daya serap panas yang tinggi disebut gas-gas rumah kaca, karena menyelubungi kita, menyimpan dan menyegel panas sehingga kita tetap hangat pada malam hari.

Efek Tyndall juga dapat menerangkan mengapa langit pada siang hari berwarna biru, sedangkan ketika matahari terbenam di ufuk barat berwarna jingga atau merah. Hal tersebut dikarenakan penghamburan cahaya matahari oleh partikel-partikel koloid di angkasa, dan tidak semua frekuensi sinar matahari dihamburkan dengan intensitas yang sama. Hal inilah yang menjelaskan apa yang terjadi pada warna-warna pelangi.

John Tyndall meninggal pada 4 Desember 1893 pada usia 73 tahun karena kecelakaan overdosis obat. Dan hasil penemuannya yang spektakuler telah memberi kontribusi yang sangat besar akan perkembangan ilmu pengetahuan dunia terutama dalam bidang kimia dan fisika.