Abyssal Plain adalah | Pengertian dan Definisi

Pengertian dan definisi Dataran abisal. Abyssal plain atau dataran abisal adalah dasar laut yang luas berlereng landai dengan gradien kurang dari 0,1% yang biasanya di temukan pada kedalaman antara 3 - 6 km.  Dataran abisal merupakan bagian dari paparan benua yang memiliki topografi paling datar yang kadang-kadang di selingi dengan puncak-puncak gunung bawah laut yang tertimbun. Di dataran abisal juga terdapat bukit-bukit abisal dengan ketinggian antara beberapa ratus meter sampi 8 - 10 km.dataran abisal

Abyssal plain atau dataran abisal mencakup lebih dari 50% permukaan bumi yang merupakan kerak batuan dasar yang tertutup oleh sedimen yang terbawa oleh arus laut dari daratan yang kemudian mengendap di dasar laut. Komponen sedimen yang paling banyak di temui di daratan abisal adalah sedimen pelagis dan oozes. Dataran abisal belum di akui sebagai fitur fisiografi yang berbeda dari dasar laut hingga akhir tahun 1940 an. Pembentukan dataran abisal merupakan hasil akhir dari penyebaran lempeng tektonik dan pencairan kerak samudra. Magma naik dari atas astenosfer (lapisan mantel atas) dan ketika bahan basaltik ini mencapai permukaan puncak gunung bawah laut, maka terbentuklah samudera baru.

Dataran abyssal yang terbentuk dengan metode ini permukaan awalnya tidak merata dari kerak samudera oleh sedimen halus, terutama tanah liat dan lumpur. Sebagian besar sedimen ini diendapkan oleh arus kekeruhan yang telah disalurkan dari tepi benua sepanjang lembah kapal selam ke dalam air yang lebih dalam.  Nodul logam yang umum ditemukan di beberapa dataran abisal terdiri dari berbagai jenis dengan kosentrasi yang berbeda. Logam-logam tersebut antara lain adalah: mangan, besi, nikel, kobalt, dan tembaga. Nodul ini dapat menyediakan sumber daya yang signifikan untuk usaha pertambangan di masa depan.

Dataran abyssal yang paling umum ditemukan di samudra Atlantik dan samudra pasifik. Pada kedalaman ribuan kaki di bawah laut, tidak ada setitik cahaya pun yang sampai ke dataran abisal.  Di tempat itu suhu air laut adalah mendekati titik beku, dengan tekanan adalah ratusan kali lebih besar daripada di permukaan. Meski begitu, banyak spesies telah beradaptasi dengan kondisi yang keras. Spesies-spesies tersebut memakan "salju laut" yang terbentuk dari bahan organik mati yang jatuh dari lapisan atas laut. Karena dingin, organisme yang menghuni ekosistem ini memiliki metabolisme yang lambat.